Behaviorisme merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh J.B. Watson. Sama halnya dengan psikoanalisis, behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Selain Watson ada beberapa orang yang dipandang sebagai tokoh behaviorsime, diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L. Thorndika, B.F. Skinner, dll. Namun demikian bila orang berbicara kepribadian atas dasar orientasi behevioristik maka nama yang senantiasa disebut adalah Skinner mengingat dia adalah tokoh behaviorisme yang paling produktif dalam mengemukakan gagasan dan penelitian, paling bewrpengaruh, serta paling berani dan tegas dalam menjawab tantangan dan kritik-kritik atas behaviorisme (Koeswara, 2001 : 69).
Paradigma yang dipakai untuk membangun teori behavioristik adalah bahwa
tingkah laku manusia itu fungsi stimulus, artinya determinan tingkah laku tidak berada di dalam diri manusia
tetapi bearada di lingkungan (Alwisol, 2005 : 7). Pavlov,
Skinner, dan Watson dalam berbagai
eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh
lingkungan terhadap tingkah
laku. Semua tingkah
laku termasuk tingkah
laku yang tidak dikehendaki, menurut
mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
A.
Teori Kepribadian Skinner
1. Asumsi yang Dipakai Skinner
Skinner menjelaskan perilaku
manusia dengan tiga asumsi dasar, di mana asumsi pertama dan kedua pada padasarnya menjadi
asumsi psikologi pada umumnya, bahkan juga merupakan
asumsi semua pendekatan ilmiah (Alwisol, 2005 :
400). Ketiga asumsi tersebut
adalah :
a. Tingkah
laku itu mengikuti
hukum tertentu (behavior
is lawful).
Ilmu adalah usaha untuk menbemukan
keteraturan, menunjukkan bahwa peristiwa
tertentu berhubungan secara teratur dengan peristiwa
lain.
b. Tingkah
laku dapat diramalkan (behavior can be predicted).
Ilmu
bukan hanya menjelaskan tetapi juga meramalkan. Bukan hanya menangani peristiwa
masa lalu tetapi juga masa yang akan dating. Teori yang berdaya guna adalah
yang memungkinkan dilakukannya prediksi mengenai tingkah laku yang akan dating
dan menguji prediksi itu.
c. Tingkah
laku dapat decontrol (behavior can be controlled).
Ilmu
dapat melakukan antisipasi dan menentukan / membentuk tingkah laku seseorang .
2.
Pokok-pokok Pandangan
Skinner
a. Struktur
kepribadian
Skinner
tidak tertarik dengan variable structural dari kepribadian. Mnurutnya, mungkin
dapat diperoleh illusi yang menjelaskan dan memprediksi tingkah laku
berdasarkan faktor-faktor yang tetap dalam kepribadian, tetapi tingkah laku
hanya dapat diubah dan dikendalikan dengan mengubah lingkungan. Sedangkankan
unsur kepribadian yang dipandangnya relatif tetap adalah tingkah laku itu
sendiri. Menurut Skinner ada dua klasifikasi tingkah laku yaitu :
1) Tingkah
laku responden (respondent behavior), adalah respon yang dihasilkan (elicited)
organisme untuk menjawab stimulus yang secara spesifik berhubungan dengan
respon itu.
2) Tingkah
laku operan (operant behavior), adalah respon yang dimunculkan (emittes)
organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung memaksa terjadinya
respon itu.
Bagi
Skinner, faktor motivasional dalam tingkah laku bukan elemen struktural. Dalam
situasi yang sama tingkah laku seseorang bisa berbeda-beda kekuatan dan
keringan munculnya. Dan itu bukan karena kekuatan dari dalam diri individu atau
motivasi. Menurut Skinner variasi kekuatan tingkah laku tersebut disebabkan
oleh pengaruh lingkungan.
b. Dinamika
kepribadian
1) Kepribadian
dan belajar
·
Kepedulian utama
Skinner berkenaan dengan kepribadian adalah mengenai perubahan tingkah laku.
Hakikat toeri Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah
laku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu dan mampu, dst.
·
Menurut Skinner
kepribadian dapat dipahami dengan memper- timbangkan perkembangan tingkah laku
dalam hubungannya yang terus-menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif
untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan
(reinforcement) .
Dalam
teori Skinner penguatan dianggap sangat penting untuk membentuk tingkah laku.
Menurut Skinner, ada dua macam penguatan :
v Reinforcement
positif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku diperkuat atau sering
dilakukan.
v Reinforcement
negatif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku diperlemah atau tidak
diulangi lagi.
2) Pembentukan
perilaku dan perilaku berantai
Dalam
melatih suatu perilaku., Skinner mengemukakan istilah shaping, yaitu upaya
secara bertahap untuk membentuk perilaku, mulai dari bentuk yang paling
sederhana sampai bentuk yang paling kompleks. Menurut Skinner terdapat 2 unsur
dalam pengertian shaping, yaitu :
·
Adanya penguatan secara
berbeda-beda (diffrential reinforcement), yaitu ada respon yang diberi
penguatan dan ada yang tidak diberi penguatan.
·
Upaya mendekat
terus-menerus (successive approximation) yang mengacu pada pengertian bahwa
hanya respon yang sesuai dengan harapan eksperimenter yang diberi penguat.