Monday, November 8, 2021

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN : KEPRIBADIAN MENURUT ORIENTASI BEHAVIORISTIK

        Behaviorisme merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh J.B. Watson. Sama halnya dengan psikoanalisis, behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Selain Watson ada beberapa orang yang dipandang sebagai tokoh behaviorsime, diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L. Thorndika, B.F. Skinner, dll. Namun demikian bila orang berbicara kepribadian atas dasar orientasi behevioristik maka nama yang senantiasa disebut adalah Skinner mengingat dia adalah tokoh behaviorisme yang paling produktif dalam mengemukakan gagasan dan penelitian, paling bewrpengaruh, serta paling berani dan tegas dalam menjawab tantangan dan kritik-kritik atas behaviorisme (Koeswara, 2001 : 69).

Paradigma yang dipakai untuk membangun teori behavioristik adalah bahwa tingkah laku manusia itu fungsi stimulus, artinya determinan tingkah laku tidak berada di dalam diri manusia tetapi bearada di lingkungan (Alwisol, 2005 : 7). Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak dikehendaki, menurut mereka, diperoleh melalui belajar dari lingkungan.

 

A.   Teori Kepribadian Skinner
1.      Asumsi yang Dipakai Skinner

Skinner menjelaskan perilaku manusia dengan tiga asumsi dasar, di mana asumsi pertama dan kedua pada padasarnya menjadi asumsi psikologi pada umumnya, bahkan juga merupakan asumsi semua pendekatan ilmiah (Alwisol, 2005 : 400). Ketiga asumsi tersebut adalah :

a. Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu (behavior is lawful).

Ilmu adalah usaha untuk menbemukan keteraturan, menunjukkan bahwa peristiwa tertentu berhubungan secara teratur dengan peristiwa lain.

b.    Tingkah laku dapat diramalkan (behavior can be predicted).

Ilmu bukan hanya menjelaskan tetapi juga meramalkan. Bukan hanya menangani peristiwa masa lalu tetapi juga masa yang akan dating. Teori yang berdaya guna adalah yang memungkinkan dilakukannya prediksi mengenai tingkah laku yang akan dating dan menguji prediksi itu.

c.    Tingkah laku dapat decontrol (behavior can be controlled).

Ilmu dapat melakukan antisipasi dan menentukan / membentuk tingkah laku seseorang .

 

2.    Pokok-pokok Pandangan Skinner

a.      Struktur kepribadian

Skinner tidak tertarik dengan variable structural dari kepribadian. Mnurutnya, mungkin dapat diperoleh illusi yang menjelaskan dan memprediksi tingkah laku berdasarkan faktor-faktor yang tetap dalam kepribadian, tetapi tingkah laku hanya dapat diubah dan dikendalikan dengan mengubah lingkungan. Sedangkankan unsur kepribadian yang dipandangnya relatif tetap adalah tingkah laku itu sendiri. Menurut Skinner ada dua klasifikasi tingkah laku yaitu :

1)      Tingkah laku responden (respondent behavior), adalah respon yang dihasilkan (elicited) organisme untuk menjawab stimulus yang secara spesifik berhubungan dengan respon itu.

2)      Tingkah laku operan (operant behavior), adalah respon yang dimunculkan (emittes) organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung memaksa terjadinya respon itu.

Bagi Skinner, faktor motivasional dalam tingkah laku bukan elemen struktural. Dalam situasi yang sama tingkah laku seseorang bisa berbeda-beda kekuatan dan keringan munculnya. Dan itu bukan karena kekuatan dari dalam diri individu atau motivasi. Menurut Skinner variasi kekuatan tingkah laku tersebut disebabkan oleh pengaruh lingkungan.

 

b.      Dinamika kepribadian

1)      Kepribadian dan belajar

·         Kepedulian utama Skinner berkenaan dengan kepribadian adalah mengenai perubahan tingkah laku. Hakikat toeri Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu dan mampu, dst.

·         Menurut Skinner kepribadian dapat dipahami dengan memper- timbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan (reinforcement) .

Dalam teori Skinner penguatan dianggap sangat penting untuk membentuk tingkah laku. Menurut Skinner, ada dua macam penguatan :

v  Reinforcement positif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku diperkuat atau sering dilakukan.

v  Reinforcement negatif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku diperlemah atau tidak diulangi lagi.

 

2)      Pembentukan perilaku dan perilaku berantai

Dalam melatih suatu perilaku., Skinner mengemukakan istilah shaping, yaitu upaya secara bertahap untuk membentuk perilaku, mulai dari bentuk yang paling sederhana sampai bentuk yang paling kompleks. Menurut Skinner terdapat 2 unsur dalam pengertian shaping, yaitu :

·         Adanya penguatan secara berbeda-beda (diffrential reinforcement), yaitu ada respon yang diberi penguatan dan ada yang tidak diberi penguatan.

·         Upaya mendekat terus-menerus (successive approximation) yang mengacu pada pengertian bahwa hanya respon yang sesuai dengan harapan eksperimenter yang diberi penguat.